Sabtu, 15 November 2025

Service Create Sales

 Service Create Sales: Menjual Lewat Layanan, Bukan Sekadar Produk

 

Di tengah persaingan perbankan yang makin ketat, nasabah sekarang punya banyak pilihan. Mau buka tabungan? Ada bank A sampai Z. Mau KPR, kartu kredit, investasi? Semua menawarkan promo, hadiah, dan bunga menarik. Dalam kondisi seperti ini, apa yang membuat nasabah bertahan di satu bank dan enggan pindah?

Jawabannya sering kali bukan semata soal suku bunga atau hadiah, tetapi pengalaman layanan. Di sinilah konsep Service Create Sales (SCS) menjadi sangat relevan.

 

Apa Itu Service Create Sales?

Secara sederhana, Service Create Sales (SCS) adalah strategi penjualan yang bertumpu pada layanan berkualitas. Bukan “jualan dulu, urusan rasa belakangan”, tetapi kebalikannya:

Layani nasabah sebaik mungkin, buat mereka merasa dipahami dan dihargai, lalu dari kepercayaan itulah penjualan akan tercipta.

Dalam SCS, setiap interaksi dengan nasabah, baik di teller, CS, call center, aplikasi mobile, maupun chat, dianggap sebagai peluang membangun hubungan. Ketika hubungan ini kuat, peluang untuk mengenalkan dan menjual produk lain menjadi jauh lebih besar dan lebih natural, bukan terasa memaksa.

 

Manfaat Menerapkan Service Create Sales

Kalau diterapkan dengan konsisten, SCS bisa membawa banyak dampak positif bagi bank:

1.      Meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah
Nasabah yang merasa didengar, dibantu, dan tidak “dijebak” produk, akan punya kesan positif terhadap bank. Mereka lebih nyaman berinteraksi, tidak ragu bertanya, dan cenderung bertahan lebih lama. Nasabah yang puas juga sering menjadi “promotor” gratis: mereka merekomendasikan bank ke keluarga dan teman.

2.      Mendorong penjualan yang lebih sehat
Ketika nasabah percaya, mereka akan lebih terbuka ditawari produk tambahan: kartu kredit, deposito, investasi, asuransi, atau layanan digital lainnya. Penjualan pun bukan lagi soal “mengejar target”, tetapi menjadi hasil alami dari hubungan yang baik.

3.      Membangun citra bank yang positif
Di era media sosial, keluhan nasabah bisa dengan mudah viral. Sebaliknya, pengalaman positif juga bisa menyebar cepat. Bank yang konsisten mengutamakan layanan akan dikenal sebagai institusi yang aman, profesional, dan peduli, bukan hanya haus penjualan.

4.      Meningkatkan efisiensi operasional
Layanan yang baik biasanya diikuti dengan proses yang jelas dan sistem yang rapi. Keluhan berkurang, repeat error menurun, waktu penanganan lebih singkat. Semua ini bisa menekan biaya operasional dan membuat kinerja cabang maupun unit layanan lebih efisien.

 

Contoh Penerapan Service Create Sales di Bank

Agar lebih konkret, berikut beberapa bentuk nyata penerapan SCS di dunia perbankan:

 

1. Customer Service yang benar-benar “service”

Bukan sekadar menjawab pertanyaan, tetapi:

·         Menyapa nasabah dengan ramah dan tulus.

·         Mendengarkan keluhan sampai tuntas sebelum memberi solusi.

·         Memberikan penjelasan yang sederhana, bukan bahasa teknis yang membingungkan.

·         Menindaklanjuti masalah sampai selesai, bukan hanya “dilempar” ke unit lain.

Dari situ, ketika masalah nasabah selesai dan mereka merasa terbantu, petugas bisa dengan halus menawarkan solusi tambahan, misalnya:

“Supaya Bapak tidak perlu sering antre, mungkin Bapak bisa coba aplikasi mobile banking kami. Di sana juga ada fitur pembelian dan pembayaran rutin, jadi lebih praktis.”

Di sini, penawaran produk muncul sebagai bagian dari solusi, bukan paksaan.

 

2. Produk yang sesuai kebutuhan, bukan sekadar yang paling menguntungkan bank

Bank perlu melakukan riset pasar dan pemetaan profil nasabah, misalnya:

·         Nasabah muda: butuh tabungan fleksibel, mobile banking mudah, mungkin produk investasi awal.

·         Nasabah keluarga: butuh perlindungan, rencana pendidikan anak, KPR, dan manajemen keuangan jangka panjang.

Dengan memahami profil ini, petugas tidak asal menawarkan produk, tetapi memilih yang paling sesuai kebutuhan nasabah. Hal ini membuat nasabah merasa dihargai dan tidak dimanipulasi.

 

3. Edukasi keuangan sebagai bagian dari layanan

Bank dapat mengadakan:

·         Webinar atau kelas singkat tentang mengelola gaji, dana darurat, investasi pemula, dan sebagainya.

·         Konten edukatif di media sosial, blog, atau aplikasi bank.

·         Konsultasi keuangan sederhana di cabang untuk membantu nasabah merencanakan keuangan.

Ketika nasabah lebih paham, mereka bukan hanya lebih bijak mengambil keputusan, tetapi juga cenderung memilih produk dari bank yang selama ini mendidik dan membimbing mereka.

 

4. Program loyalitas yang terasa “nggak pelit”

SCS juga bisa didukung program loyalitas yang tepat sasaran:

·         Poin transaksi yang bisa ditukar hadiah menarik.

·         Cashback untuk penggunaan kartu debit/kredit di merchant tertentu.

·         Fasilitas khusus bagi nasabah prioritas atau nasabah lama.

Intinya, nasabah merasa bahwa kesetiaan mereka dihargai.

 

 

Kunci Sukses Menerapkan Service Create Sales

Agar SCS tidak berhenti hanya di slogan, ada beberapa hal penting yang harus dipastikan bank:

 

1.      Komitmen kuat dari manajemen puncak
Penerapan SCS butuh perubahan cara pandang. Jika manajemen hanya fokus pada angka penjualan tanpa melihat kualitas layanan, maka budaya di lapangan akan tetap “jualan dulu, pelayanan belakangan”. Komitmen ini harus tercermin dalam kebijakan, target, dan sistem reward.

 

2.      Budaya kerja yang customer-centric
Semua level, dari frontliner sampai back office, perlu punya pola pikir: “Keputusan yang saya ambil, menguntungkan atau merugikan nasabah?”
Budaya ini dibangun lewat komunikasi internal, contoh dari pimpinan, serta sistem penilaian kinerja yang juga memasukkan aspek kualitas layanan.

 

3.      Staf yang terlatih dan kompeten
Petugas bank perlu:

o    Pengetahuan produk yang kuat.

o    Keterampilan komunikasi dan empati.

o    Kemampuan problem solving.

Pelatihan tidak bisa sekali saja; harus berkala, mengikuti perubahan produk, regulasi, dan kebutuhan nasabah.

 

4.      Sistem dan infrastruktur yang mendukung
Misalnya:

o    Sistem CRM (Customer Relationship Management) yang menyimpan riwayat interaksi dan preferensi nasabah.

o    Saluran komunikasi yang beragam: aplikasi, chat, telepon, email, media sosial.

o    Proses yang ringkas dan jelas sehingga nasabah tidak terjebak birokrasi yang berbelit.

Tanpa sistem yang mendukung, staf yang punya niat melayani dengan baik pun akan kesulitan bergerak.

 

 

Penutup

Service Create Sales (SCS) bukan trik penjualan baru, tetapi cara berpikir baru: menjadikan layanan berkualitas sebagai pintu masuk penjualan. Bank yang mampu menggabungkan pelayanan prima, pemahaman kebutuhan nasabah, edukasi keuangan, dan sistem yang mendukung, akan lebih mudah meningkatkan penjualan sekaligus menjaga kepercayaan nasabah.

Pada akhirnya, di industri perbankan yang produk-produknya semakin mirip, yang membedakan bukan lagi apa yang dijual, tetapi bagaimana cara bank melayani.

 

 

Tidak ada komentar: