Rabu, 14 Oktober 2015

“Apapun hasil akhir yang didapat dalam melakukan suatu investasi, sukses meraup keuntungan atau justeru tidak berhasil bahkan merugi, semua itu tidak ada hubungannya dengan ‘keberuntungan’. Dan mereka yang sukses dalam berinvestasi tidak mendapatkannya secara kebetulan”


Dalam kehidupan manusia, setiap aktifitas dan tindakan yang diambil akan tidak luput dari risiko, termasuk dalam hal perdagangan dan investasi. Seluruh jenis investasi akan selalu memiliki resiko, namun dengan kadar resiko yang relatif berbeda-beda. Tingkat resiko dalam melakukan investasi juga sangat berhubungan langsung dengan instrument dan tempat kita melakukan investasi tersebut.

Dalam berinvestasi, ada mereka yang berhasil tetapi ada juga yang gagal. Ada orang yang berhasil mendapatkan banyak keuntungan dan ada pula yang rugi, ada orang yang sukses pada suatu waktu tetapi gagal diwaktu lainnya, ada pula mereka yang sukses dalam jangka panjang. Yang membedakan keberhasilan mereka adalah pengetahuan mereka pada aturan-aturan dasar investasi dan ditingkatkan dengan tetap menjalankannya secara disiplin dan konsisten, bekerja keras, dan terus belajar dengan sungguh-sungguh.

Oleh karena itu, untuk menghindari resiko fatal yang mungkin akan muncul akibat kesalahan dalam melakukan investasi (dalam bentuk apapun), hal yang sangat mendasar yang harus anda lakukan sebelum anda memutuskan dan memilih untuk melakukan investasi, adalah bahwa dana yang akan di-investasikan adalah merupakan ‘dana lebih’ dan bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana keperluan darurat.
Setelah anda dapat secara konsekuen memisahkan sebagian dana yang akan diperuntukan sebagai dana investasi, maka tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah Anda harus dapat mengetahui seberapa besar tingkat resiko yang dapat anda hadapi (risk tolerance).
Dalam hal mengukur tingkat toleransi diri terhadap resiko investasi, maka sebaiknya anda memahami terlebih dahulu hal-hal atau dimensi yang ada dalam hal toleransi terhadap resiko. 

Ada 4 (empat) dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi seseorang terhadap resiko, yaitu; Finansial, Physical, Social dan Ethical.
Dalam hal memahami 4 dimensi yang berhubungan dengan tingkat toleransi seseorang terhadap resiko, maka hal yang sangat penting dan harus selalu anda ingat adalah bahwa tingkat toleransi seseorang tidaklah selalu sama besarnya/tingkatnya dalam setiap dimensi tersebut (Finansial, Physical, Social dan Ethical). Misalnya sebagai contoh; Seseorang yang suka melakukan olah raga/permainan yang berbahaya (misalnya bungee-jumping) belum tentu menyukai investasi saham yang beresiko tinggi.
Setelah anda dapat mengukur tingkat toleransi resiko anda dalam melakukan investasi, maka hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah mempelajari dan memahami instrumen-instrumen investasi yang tersedia. Pilihlah investasi yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan anda.
Dalam memilih instrumen investasi, keputusan yang diambil sebaiknya dapat menyeimbangkan antara resiko dan imbal hasil yang melekat pada setiap instrumen investasi tersebut. Seringkali investasi yang beresiko tinggi justeru memberikan imbal hasil yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Hal terpenting lainnya dalam mengambil keputusan investasi adalah bahwa bagaimanapun juga ketenangan hidup harus menjadi pilihan utama.

Hal-hal tersebut diatas mungkin merupakan suatu hal yang kelihatannya sederhana, tetapi banyak orang yang salah menerapkannya, sehingga banyak orang yang tidak dapat tenang dalam melakukan investasi dan bahkan akhirnya merugi akibat salah dalam mengambil keputusan.


==Alwas Kurniadi==

Tidak ada komentar: