Pesatnya kemajuan teknologi keuangan di
Bahkan, bagi sebagian besar orang-tua di Indonesia saat ini, dikarenakan oleh kesibukan pekerjaannya, kalimat yang cenderung sering dilontarkan kepada anak mereka ketika membicarakan permasalahan keuangan adalah hanya berupa; “seberapa besar uang yang kamu butuhkan ?”.
Inilah yang merupakan kesalahan besar para orang tua di
Semakin ramainya iklan dan promosi barang-barang konsumtif menyerbu masyarakat modern
Sangat disayangkan bahwa masih cukup banyak masyarakat kita saat ini yang belum mempunyai (kurang memiliki) kesadaran dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan penggunaan uang sejak dini kepada anak-anaknya. Kurangnya pembelajaran sejak dini kepada anak-anak dan remaja, menyebabkan mereka kurang pandai dalam mengambil keputusan ketika menggunakan uang.
Setidaknya, para orang tua tersebut hendaknya mengupayakan waktu yang cukup ketika hendak berbicara mengenai uang kepada anak mereka, karena uang akan mengandung hal yang cukup kompleks.
Memang pembelajaran mengenai keuangan sejak dini terhadap anak-anak di Indonesia secara formal masih merupakan hal yang sangat sulit untuk didapatkan, walaupun masalah ini (financial illiteracy) sudah sejak 20 tahun yang lalu dilakukan secara formal di dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Namun demikian, pembelajaran sejak dini ini sebenarnya dapat dilakukan dengan cara-cara yang sangat mendasar terlebih dahulu, yaitu sejak dini anak-anak tersebut diberikan pengetahuan dasar dalam hal mengontrol cara mereka membelanjakan uang.
Pembelajaran ini dilakukan dengan menanamkan kepada anak-anak sejak dini untuk dapat membedakan antara ’Kebutuhan’ dan ’Keinginan’ (wants and needs) mereka dalam membelanjakan uangnya.
’Kebutuhan’ adalah merupakan suatu keharusan atau bersifat mutlak, sedangkan ’Keinginan’ adalah merupakan suatu pilihan dan bukanlah merupakan hal yang wajib dilakukan.
Dengan menanamkan pengertian dasar tersebut diatas, maka secara langsung kita juga telah mengajarkan mereka sejak awal untuk menjadi bijak dalam membelanjakan uangnya.
Selain itu, hal lain yang sangat penting yang harus diingat oleh para orang-tua dalam pembelajaran dini mengenai keuangan kepada anak-anak ini adalah bahwa ‘cara pembelajaran yang baik adalah dengan cara menjadi teladan (role-model) yang baik bagi anak-anak mereka sendiri’.
Harap diingat bahwa saat ini ‘sex-education’ saja sudah diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak (sesuai dengan levelnya), oleh karena itu pembelajaran mengenai keuangan-pun sudah seharusnya juga diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar